ICMI Minta Pers Nasional Perkuat Demokrasi
TANGERANG,BN-Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2022 memiilki beragam makna di setiap kalangan, tak terkecuali oleh Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Orda Kabupaten Tangerang. kalangan ICMI menilai Pers di Indonesia tumbuh subur sejak reformasi bergulir, selama itu Pers nasional menempati ruang yang bebas dalam bergerak menyuarakan fakta dan realita tanpa harus ada intimidasi pihak-pihak tertentu.
Ketua ICMI Orda Kabupaten Tangerang, Maksis Sakhabi menilai Pers sebagai penyeimbang kehidupan demokrasi di Indonesia. Ia menilai bahwa Pers memiliki fungsi mengontrol kekuasaan dan kebijakan publik, Pers memiliki fungsi sebagai penyeimbang asas demokrasi.
"masyarakat berharap besar dengan keberadaan pers yang independen, bebas aktif dan menyuarakan hak-hak masyarakat, maka jangan sampai konglomerasi media merubah wajah pers yang sejak reformasi bergulir memberikan dampak baik bagi kalangan pers," Kata Maksis Sakhabi dalam webinar HPN Selasa, (8/2) malam.
Menurut Maksis Sakhabi, dinamika dalam negara demokrasi menempatkan pers sebagai ujung tombak harapan rakyat setelah legislatif tak memiliki trust yang cukup bagus di masyarakat. Maka, ia berharap pers harus tetap kuat berada dalam independensinya.
"Jadi jangan sampai ada kesan konglomerasi media akan merubah independensi pers, karena rakyat itu berharap pers tetap menyuarakan kepentingan-kepentingan masyarakat," kata Maksis.
Sementara, Sekretaris Dewan Pakar ICMI Banten, Mohamad Safari menyampaikan gagasannnya untuk Pers berkemajuan, ia menilai Pers nasional harus merubah pola pikir dalam menyampaikan informasi dan mengungkap fakta.
"saat ini era digital harus bisa memudahkan langkah pers dalam bekerja untuk masyarakat, tindakannya harus lebih cepat apalagi dalam konteks pemanfaatan teknologi," terang Aang, sapaan akrabnya.
Mohamad Safari yang juga bagian dari tokoh pers Banten, memiliki pandangan bahwa pers harus menjadi bagian dari dunia digital. informasi dalam bentuk digital menurutnya lebih mudah diterima oleh masyarakat saat ini.
"ya, perubahannya harus pada dunia digital. wartawan sekarang harus melek teknologi, jika tidak akan tertinggal," kata Aang.
Komentar
Posting Komentar