Hari Guru, Ketua Dewan Pakar ICMI Jadi Guru di SMAN 2 Kabupaten Tangerang
Dr. Komarudin menyampaikan pelajaran kepada seluruh siswa yang mewakili pengurus OSIS dari 40 sekolah menengah di wilayah utara Kabupaten Tangerang, diantaranya Kec. Mauk, Kronjo, Gunung Kaler, Sepatan, Sukadiri dan lain-lain. Para siswa menerima materi secara khusus yakni pencegahan paham radikalisme dan penguatan kepemimpinan berkarakter. Hal ini dalam rangka menguatkan mentalitas para pelajar menengah atas untuk dapat menerapkan kepribadiannya dengan baik dan disiplin.
Dr. Komarudin memberikan pelajaran tentang kepemimpinan Rasulullah SAW, dan bagaimana cara menjauhi paham radikalisme di kalangan generasi muda. Dr. Komarudin mengatakan bahwa kunci keberhasilan itu adalah kejujuran. Menurutnya, kejujuran adalah benteng terakhir seseorang dipilih menjadi pemimpin.
“Seorang pemimpin itu harus bermodalkan kejujuran dan komitmen, karena selain itu adalah bonus. Utamanya adalah jujur,” ungkap Komarudin di hadapan para peserta sosialisasi anti paham radikalisme di kalangan pelajar SMA/SMK.
Komarudin berusaha meyakinkan generasi muda dengan cara menanamkan nilai-nilai akhlak dan kejujuran. Menurutnya, kejujuran akan membawa seseorang menjadi amanah, dan amanah yang diemban dengan baik akan membesarkan orang yang diberi amanah tersebut.
Sementara, Kepala Bagian Kesra Biro Pemerintahan dan Kesra Pemprov Banten, Tubagus Rubal Faisal, mengaku bangga dengan antusiasme para peserta didik SMA dan SMK yang mengikuti kegiatan tersebut. Rubal berharap, generasi muda tidak mudah terbawa arus paham radikal yang kini sedang menghantui kalangan remaja dan pelajar.
“Insya Allah, kami akan terus bergerak melakukan upaya-upaya pencegahan masuknya paham radikal di kalangan anak muda,” terang Rubal di hadapan para siswa.
Sementara, Kantor Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Kabupaten Tangerang melalui Kepala Seksi SMK dan SKh, Maksis Sakhabi mengaku akan mendukung kegiatan yang mengembangkan potensi kepemimpinan pelajar dan juga menangkal paham radikal di kalangan generasi muda. Menurutnya, pelajar Kabupaten Tangerang memiliki potensi dirasukinya paham-paham radikal, sebab secara geografis Tangerang sebagai pintu masuk Indonesia melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.
“Kami akan terus melakukan pembinaan kepada para pelajar melalui aktivitas di sekolah untuk tidak terlibat tindakan-tindakan radikal, premanisme, dan semacamnya,” papar Maksis.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di SMKN 1 Kabupaten Tangerang, dikarenakan akan turun langsung ke delapan Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten melalui kegiatan yang dimotori Biro Pemkesra Provinsi Banten.
(Rdr09)
Komentar
Posting Komentar