SEMINAR NASIONAL, ICMI KABUPATEN TANGERANG PETAKAN JALAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI BANTEN

TANGERANG-Permasalahan pendidikan yang ada di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten terus mendapat perhatian dari kalangan cendekiawan muslim. Majelis Pengurus Daerah Ikatan Cendekiawan Musilm se-Indonesia (ICMI) Organisasi Daerah Kabupaten Tangerang menggelar seminar nasional pendidikan di Auditorium Saba Karya Universitas Insan Pembangunan Indonesia (UNIPI) Tangerang pada Selasa, (9/7/2024).

Seminar tersebut adalah upaya konkrit Pengurus ICMI dalam merumuskan peta pembangunan pendidikan di wilayah Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Salah satu yang menjadi sorotan isu pembangunan pendidikan tersebut adalah kualitas sumber daya manusia di sekolah. Hal itu terungkap dalam seminar yang dihadiri sekira 500 guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Tangerang. 


Ketua ICMI Orda Kabupaten Tangerang, H. Maksis Sakhabi dalam sambutannya menyampaikan jika selama ini layanan pendidikan masih sebatas pada urusan operasional. Menurutnya, pendidikan harus menunjukkan adanya sebuah proses pembentukan nilai pada individu, lembaga dan manusia secara umum. “Pemahaman kita yang seharusnya muncul adalah bagaimana pendidikan itu dapat merubah tatanan nilai kehidupan, bukan sebatas urusan operasional. Maka dalam seminar ini tentu kita bisa melihat apa yang sedang dialami para guru di sekolah tentang statusnya, kesejahteraannya, kesempatan berkembangnya dan lain sebagainya yang mestinya harus menjadi perhatian para pemangku kebijakan,” katanya usai seminar di kampus UNIPI Tangerang.


Kegiatan seminar tersebut dihadiri oleh narasumber yakni Airin Rachmi Diany dan Prof. Francisca Sestri. Dalam pemaparannya Airin mengungkapkan persoalan yang tengah dialami pendidikan di Banten adalah kesenjangan akses digital. Menurutnya, 5,97% sekolah di Banten belum memiliki akses internet. Sementara penggunaan perangkat teknologi digital dalam dunia pendidikan saat ini sangat diperlukan.


“Bahkan peserta didik dan pengajarnya perlu sekali untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi yang sangat cepat,” ungkapnya.


Selain itu, Airin berbagi pengalaman tentang keberhasilannya membangun layanan pendidikan di Kota Tangerang Selatan saat dirinya menjabat Walikota. “Membangun pendidikan itu harus menggunakan data bukan rasa, jadi kita petakan wilayah mana saja yang mengalami kekurangan sekolah negeri berdasarkan data, di Tangsel (dulu) saya sudah melakukan itu,”kata Airin dalam paparannya.


Sementara Prof. Francisca Sestri selaku Rektor UNIPI akan mendorong perguruan tinggi untuk membuka akses beasiswa seluas-luasnya untuk siswa-siswi yang dianggap perlu mendapatkannya.


kami (UNIPI) bisa memberikan beasiswa untuk anak yatim piatu, siswa berprestasi, dan sebagainya untuk membantu mereka yang mengalami keterbatasan namun memiliki kelebihan,” Ucap rektor perempuan bergelar profesor itu di hadapan audiens.


Mewakili Pemerintah Kabupaten Tangerang, Dadan Gandana selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang hadir membuka acara dan menyampaikan sambutan.


Untuk diketahui, selain paparan dari narasumber, seminar ini juga diisi dialog interaktif yang banyak diminati para guru untuk menyampaikan aspirasi, ide dan gagasan kepada forum terhadap isu-isu pendidikan di Banten. Salah satu isu yang muncul dari komunitas MGMP PAI adalah soal minimnya kesempatan untuk mengikuti seleksi CASN ataupun PPPK lantaran tidak pernah dibuka kuota untuk guru mata pelajaran PAI. Salah seorang penanya, Ai menyebutkan jika selama ini ia bersama puluhan guru PAI lainnya belum pernah diberi kesempatan mengikuti seleksi CASN dan PPPK. Padahal, pengabdiannya berada di dua mata kaki, yaitu Kemdikbudristek dan Kemenag.


Dari kegiatan seminar tersebut, ICMI bersama Komunitas Pena Tangerang dan UNIPI akan menyatukan rumusan peta jalan pembangunan pendidikan di Provinsi Banten yang mencakup 4 kabupaten dan 4 kota. Kedelapan wilayah tersebut masing-masing memiliki karakteristik dan ciri yang bereda-beda.

(Red/IN)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koalisi Senyap Golkar-PDI P di Banten

Maksis Sakhabi: Lulusan SMK Harus Unggul dan Kompeten